Sabtu, 03 Oktober 2015

DIBUNTUTIN SAMA JIN PENUNGGU AULA TERPADU

DIBUNTUTIN SAMA JIN PENUNGGU AULA TERPADU
Kemarin, Senin tanggal 24 Agustus 2015 adalah Hari bersejarah ketika aku dan teman-teman Mahasiswa Baru mengikuti pelaksanaan PPLK yaitu Pengenalan Pembelajaran Lingkungan Kampus. Pagi itu, terasa tenang dan damai. Tampak anak-anak peserta PPLK ST3 TELKOM PURWOKERTO mengenakan seragam putih, celana biru dongker, berdasi,memakai topi putih, sepatu pantovel, dan memakai Co-Card di Dada sebagai tanda identitas.
Setiap Kelompok berbaris satu-satu dan panitia PPLK memeriksa kelengkapan anggota. Alhamdulillah semua complete, dan tidak ada satupun yang ketinggalan.     Kami semuapun bergegas masuk ke lapangan upacara Pembukaan PPLK. Ketika Upcara Pembukaan berlangsung, semua peserta PPLK tampak khitmat, namun ada seseorang anak yang sampai pingsan dikarenakan dia belum sarapan pagi. Diapun dibawa ke Ruang UKS.
Selesai upacara semua tas digeledah, banyak anak-anak yang ketahuan membawa barang-barang yang tidak disuruh dibawa. Seperti kunci kendaraan, HP, bahkan ada anak yang membawa Uang sebesar Rp 1.000.000,- rupiah. Waaawwww!!!!!!!!!”Alhamdulillah aku tidak terjaring razia penggeledahan.  Namun, beberapa teman sekelompok aku ada yang terjaring razia, seperti tidak membawa dasi dan rok tidak berseragam.
Sehabis upacara pembukaan berlangsung, semua peserta PPLK mengikuti acara PPLK di dalam Aula Terpadu SMK Telkom. Ketika aku masuk suasana terlihat tenang, dan seperti tidak ada suasana-suasana mistis di dalamnya. Lagu Indonesia Raya, Darah Juang, Jayalah Telkom Indonesia, Indonesia Pusaka dikumandangkan. Semua Nampak khitmat menyanyikannya. Baik para panitia PPLK maupun peserta PPLK.
Selesai mengumandangkan semua lagu-lagu, acarapun dilanjutkan. Tampak Bapak dan Ibu Dosen memberikan ceramah kepada para Mahasiswa Baru ST3 TELKOM. Namun, ada seuatu yang janggal pada diri aku. Aku lama-lama pusing tidak karuan. Aku terdiam dan merenung. Malah 1 teman aku bertanya-tanya terus kenapa kamu terdiam,melamun.Aku jawabnya : “Aku hanya ingin mendengarkan ceramah dari dosen saja dengan tenang”.
Ketika Siang hari peserta PPLK diberi makan oleh Panitia PPLK. Kursi yang dipakai oleh peserta PPLK digunakan untuk makan, dan semua peserta diharapkan memakan makanan dalam waktu singkat. Dan jika ada makanan yang tersisapun harus dihabisin sama teman-teman yang lain. Aku kebetulan menghabiskan makanan milik teman aku. Alhamdulillah aku dapat point dari kebaikan aku tersebut.
Ketika siang tiba, aku dan MABA semua mengikuti upacara penutupan. Dan Alhamdulillah Upacara berlangsung dengan khitmat. Dan semua barang yang telah disita dikembalikan sama Panitia PPLK kepada anak-anak yang punya barang tersebut. Dan semua anak pulang dengan tertib, Mereka merasa lebih lega karena PPLK hari pertama telah selesai dilaksanakan.
Ketika malam hari tiba, aku dan teman –temanku belajar kelompok bersama-sama di salah satu rumah teman aku. Tiba-tiba rasa pusing aku kembali kambuh. Aku mengerjakan tugas di malam hari dengan rasa emosi dan akupun mengerjakannya dengan rasa yang kurang dengan tanggung jawab. Malampun tiba, akupun pulang ke rumah kost sampai larut malam.
Ketika aku pulangpun aku sangat merasa pusing, seperti ada yang mengikuti aku dari belakang. Meski ada salah satu teman aku yang ikut membonceng aku dari belakang. Meski ada salah satu teman aku yang ikut membonceng aku di belakang. Aku pulang dengan rasa emosi yang tinggi, layaknya kaya kesetanan.  Aku sampai ke kamar langsung tidur. Keesokan harinya aku langsung shalat shubuh, setelah selesai aku siap-siap ke Kampus.
Di Hari ke-2 PPLK kembali, seperti biasa upacara bendera dilaksanakan. Ketika Upacara berlangsung aku tetap merasa tenang. Namun,ketika aku masuk ke Aula terpadu perasaan pusingku kembali terasa banget. Aku sampai ingin mutah-mutah.  Untung aja ada seseorang psikolog yang mau memberikan terapy kepada anak-anak. Alhamdulillah sih aku merasa lebih baik.
Hari mulai senja. MABA mulai pada berbaris di lapangan upacara untuk apel sore. Habis Apel sore, anak-anak mulai pada berbaris kembali. Sehabis upacara,semua anak kembali ke rumahnya masing-masing. Di malam hari,aku kembali mengerjakan tugaz di rumah teman aku. Akupun kembali merasakan hal yang aneh pada diri aku. Aku malah tambah pusing dan merasa ingin pulang.
Di hari ketiga, akupun tetap merasa pusing, panas dingin dan merasakan sakit yang aku derita bukanlah sakit yang biasa. Namun aku tetap tegar dan tetap semangat, dan aku tidak ingin merasa manja. Aku tidak ingin merasa manja dan cengeng di hadapan mereka karena kebetulan dulu aku adalah Anggota Organisasi Pencinta Alam. Namun aku tetap merasa pusing, pusing,dan pusing.
Di hari keempat. Hari terakhir, aku dan teman-teman memakai seragam NEOS dan Celana Training. Di hari keempat itu adalah puncak dari semua penderitaan PPLK. Dari diserang ocehan kakak angkat yang tidak jelaz maksudnya, sampai diserang makhluk tak kasap mata. Di waktu senja,tepat waktu Maghrib, semua MABA diserang oleh kata-kata Kakak Angakat yang menyakitkan.
Suara mereka bak seperti suara burung gagak di kala senja tiba. Semua anak-anak MABA diserang habis-habisan dengan lontaran yang seperti sampah. Anak-Anak yang tidak disiplin dihukum bak seperti budak yang sedang dihajar oleh majikannya. Akupun kena hukuman,karena teman-teman satu anggota dihukum semuanya kecuali 1 orang anak.
Ternyata, setelah semua selesai anak-anak yang mengikuti PPLK disuruh duduk dan menutup matanya. Mereka semua diguyur habiz-habizan oleh panitia. Dan panitia mengucapkan”Selamat kalian telah menjadi Mahasiswa Baru Angkatan  2015 ST3 TELKOM PURWOKERTO”. Semua Mahasiswa bersuka cita merayakan keberhasilan mereka menjadi Mahasiswa Baru Telkom.
Namun, aku belum bisa merayakan itu semua. Karena aku tahu bahwa aku belum bisa mengenakan seragam Toga S1 Teknik Telekomunikasi yang aku impikan. Sepulang PPLK, tetap aku merasa aku ada yang buntutin aku dari belakang. Acara PPLK dilanjut pada tanggal 30 Septemeber 2015. Tepatnya Hari Minggu di Gor Satria Purwokerto. Semua MABA berkumpul di sana.
Mungkin ketika aku tiba di sana, akupun tetap merasa pusing. Ah ! tetapi aku tetap bercanda ria bersama teman sekelompok aku. Kita semua membuat sebuah video yang menggambarkan sikap tolong-menolong kepada setiap orang di sana. Tak terasa, waktu acara di Gor telah selesai. Semua Panitia PPLK dan MABA kumpul di depan Kantor PEMDA untuk selfie bersama dan diupolad ke Facebook.
Selesai acara semua pulang ke rumah masing-masing. Ada yang ke rumah sendiri, maupun ke rumah kost. Waktu demi waktu berjalan dengan begitu cepat. Aku tetap merasakan kejanggalan pada diri aku. Terutama ketika aku pulang malam. Aku tiba-tiba merasakan takut. karena dulu waktu aku jadi anggota Pencinta Alam aku tidak pernah merasakan takut. Mungkin aku lama tidak beraktivitas di alam bebas lagi. Benar ketika aku di jalan jantungku berdetak begitu kencang.
Semua masalah itu sampai di puncaknya. Ketika Malam SCD tanggal 5 September 2015. Aku merasa mual-pusing, padahal ketika aku berangkat dari rumah kost-kostan aku merasa tenang-tenang aja. Ketika music berdendang begitu kencangnya akupun merasakan pusingku tambah, tambah, dan tambah. Aku mendengarkan musik itu kayak aku mendengarkan setan yang sedang mengalunkan musik-musik mistisnya.
Selesai acara, semua anak-anak digiring ke Halaman Belakang kampus, untuk menerbangkan lampion bersama. Suasana menjadi tenang dan terharu. Seakan semua mimpi dan do’a diterbangkan untuk disampaikan ke sang Pencipta. Sepulang dari Kampus aku tetap merasa pusing. Dan aku tetap merasakan semua itu adalah ulah dari Jin yang selau membuntutin aku.
Hari demi hari aku tahan rasa sakit itu. Suatu ketika aku bermimpi, bahwa aku menikah dengan wanita gendut. Namun, aku malah justru tidak tahu nama dan seperti apakah wujudnya. Aku bertanya kepada Mamah aku, Siapa dia ? “Beliau malah justru menjawab : Dia adalah orang yang sering aku bawa main ke rumah aku”. Pada hari Rabu,tanggal 9 September 2015 aku latihan Merpati Putih bersama-sama tema seperguruan Telkom.
Paska latihan, aku berkonsultasi semua, hal yang dialami pada diri aku. Alhamdulillah, sang pelatih Maz Adit, dan adik-adik SMK TELKOM berhasil mengusir sang Jin tersebut dengan mengguanakan Teknik Bentengan. Teknik tersebut berfungsi untuk membentengi diri kita dari serangan roh-roh jahat. Aku bertanya, kepada sang pelatih apa wujudnya. Dia menjawab sosoknya wanita,dan dia tidak sebesar seperti apa yang aku imipikan.
Ketika penyembuhan berlangsung, badanku terasa kaku. Dan suasana dan suara mistis terasa pada diri aku. Setelah semua ritual berlangsung, Mas Adit selaku panitia menceritakan bahwa semua jin-jin yang ada di belakang kampus yang sedang dibangun berpindah ke depan. Gedung SMK TELKOM yang sedang dibangunpun juga banyak sekali jin yang menunggunya.
Namun, konon Jin yang ada di ST3 TELKOM cenderung sedikit. Terutama di Aula ST3. Karena sering digunakan anak-anak MP untuk latihan bersama. Sehingga aura yang dirasakan pun cenderung positif.  Namun, bagaimanapun semua hal yang aku ceritakan kembali pada diri masing-masing orang. Boleh ada yang percaya, dan boleh ada yang tidak percaya.
Semua kembali pada Tuhan. Dialah yang tahu segalanya. Khusus kepada Bapak Arif tercinta. Cerita ini aku buat bukan untuk menakut-nakuti Pak Arif. Namun, semua ini aku buat berdasarkan realita yang telah aku rasakan. Kemuadian aku juga minta maaf jika cerita yang aku buat ada unsure-unsur kata-kata yang tidak mengenakan.Sekian, dan Terima Kasih.    


1 komentar:

  1. The casino site - Lucky Club
    Enjoy slots and other games for fun at Lucky Club and enjoy the As luckyclub a part of our site, you can play on a wide range of different casino games. slots for fun.

    BalasHapus