DIBUNTUTIN SAMA JIN PENUNGGU AULA
TERPADU
Kemarin,
Senin tanggal 24 Agustus 2015 adalah Hari bersejarah ketika aku dan teman-teman
Mahasiswa Baru mengikuti pelaksanaan PPLK yaitu Pengenalan Pembelajaran
Lingkungan Kampus. Pagi itu, terasa tenang dan damai. Tampak anak-anak peserta
PPLK ST3 TELKOM PURWOKERTO mengenakan seragam putih, celana biru dongker,
berdasi,memakai topi putih, sepatu pantovel, dan memakai Co-Card di Dada sebagai tanda identitas.
Setiap
Kelompok berbaris satu-satu dan panitia PPLK memeriksa kelengkapan anggota.
Alhamdulillah semua complete, dan
tidak ada satupun yang ketinggalan.
Kami semuapun bergegas masuk ke lapangan upacara Pembukaan PPLK. Ketika
Upcara Pembukaan berlangsung, semua peserta PPLK tampak khitmat, namun ada
seseorang anak yang sampai pingsan dikarenakan dia belum sarapan pagi. Diapun
dibawa ke Ruang UKS.
Selesai
upacara semua tas digeledah, banyak anak-anak yang ketahuan membawa
barang-barang yang tidak disuruh dibawa. Seperti kunci kendaraan, HP, bahkan
ada anak yang membawa Uang sebesar Rp 1.000.000,- rupiah. Waaawwww!!!!!!!!!”Alhamdulillah aku tidak terjaring razia
penggeledahan. Namun, beberapa teman
sekelompok aku ada yang terjaring razia, seperti tidak membawa dasi dan rok
tidak berseragam.
Sehabis
upacara pembukaan berlangsung, semua peserta PPLK mengikuti acara PPLK di dalam
Aula Terpadu SMK Telkom. Ketika aku masuk suasana terlihat tenang, dan seperti
tidak ada suasana-suasana mistis di dalamnya. Lagu Indonesia Raya, Darah Juang,
Jayalah Telkom Indonesia, Indonesia Pusaka dikumandangkan. Semua Nampak khitmat
menyanyikannya. Baik para panitia PPLK maupun peserta PPLK.
Selesai
mengumandangkan semua lagu-lagu, acarapun dilanjutkan. Tampak Bapak dan Ibu
Dosen memberikan ceramah kepada para Mahasiswa Baru ST3 TELKOM. Namun, ada
seuatu yang janggal pada diri aku. Aku lama-lama pusing tidak karuan. Aku
terdiam dan merenung. Malah 1 teman aku bertanya-tanya terus kenapa kamu
terdiam,melamun.Aku jawabnya : “Aku hanya ingin mendengarkan ceramah dari dosen
saja dengan tenang”.
Ketika
Siang hari peserta PPLK diberi makan oleh Panitia PPLK. Kursi yang dipakai oleh
peserta PPLK digunakan untuk makan, dan semua peserta diharapkan memakan
makanan dalam waktu singkat. Dan jika ada makanan yang tersisapun harus
dihabisin sama teman-teman yang lain. Aku kebetulan menghabiskan makanan milik
teman aku. Alhamdulillah aku dapat point dari kebaikan aku tersebut.
Ketika
siang tiba, aku dan MABA semua mengikuti upacara penutupan. Dan Alhamdulillah Upacara berlangsung dengan
khitmat. Dan semua barang yang telah disita dikembalikan sama Panitia PPLK
kepada anak-anak yang punya barang tersebut. Dan semua anak pulang dengan
tertib, Mereka merasa lebih lega karena PPLK hari pertama telah selesai
dilaksanakan.
Ketika
malam hari tiba, aku dan teman –temanku belajar kelompok bersama-sama di salah
satu rumah teman aku. Tiba-tiba rasa pusing aku kembali kambuh. Aku mengerjakan
tugas di malam hari dengan rasa emosi dan akupun mengerjakannya dengan rasa
yang kurang dengan tanggung jawab. Malampun tiba, akupun pulang ke rumah kost
sampai larut malam.
Ketika
aku pulangpun aku sangat merasa pusing, seperti ada yang mengikuti aku dari
belakang. Meski ada salah satu teman aku yang ikut membonceng aku dari
belakang. Meski ada salah satu teman aku yang ikut membonceng aku di belakang. Aku
pulang dengan rasa emosi yang tinggi, layaknya kaya kesetanan. Aku sampai ke kamar langsung tidur. Keesokan
harinya aku langsung shalat shubuh, setelah selesai aku siap-siap ke Kampus.
Di
Hari ke-2 PPLK kembali, seperti biasa upacara bendera dilaksanakan. Ketika Upacara
berlangsung aku tetap merasa tenang. Namun,ketika aku masuk ke Aula terpadu
perasaan pusingku kembali terasa banget. Aku sampai ingin mutah-mutah. Untung aja ada seseorang psikolog yang mau
memberikan terapy kepada anak-anak. Alhamdulillah sih aku merasa lebih baik.
Hari
mulai senja. MABA mulai pada berbaris di lapangan upacara untuk apel sore.
Habis Apel sore, anak-anak mulai pada berbaris kembali. Sehabis upacara,semua
anak kembali ke rumahnya masing-masing. Di malam hari,aku kembali mengerjakan
tugaz di rumah teman aku. Akupun kembali merasakan hal yang aneh pada diri aku.
Aku malah tambah pusing dan merasa ingin pulang.
Di
hari ketiga, akupun tetap merasa pusing, panas dingin dan merasakan sakit yang
aku derita bukanlah sakit yang biasa. Namun aku tetap tegar dan tetap semangat,
dan aku tidak ingin merasa manja. Aku tidak ingin merasa manja dan cengeng di
hadapan mereka karena kebetulan dulu aku adalah Anggota Organisasi Pencinta
Alam. Namun aku tetap merasa pusing, pusing,dan pusing.
Di
hari keempat. Hari terakhir, aku dan teman-teman memakai seragam NEOS dan
Celana Training. Di hari keempat itu adalah puncak dari semua penderitaan PPLK.
Dari diserang ocehan kakak angkat yang tidak jelaz maksudnya, sampai diserang
makhluk tak kasap mata. Di waktu senja,tepat waktu Maghrib, semua MABA diserang
oleh kata-kata Kakak Angakat yang menyakitkan.
Suara
mereka bak seperti suara burung gagak di kala senja tiba. Semua anak-anak MABA
diserang habis-habisan dengan lontaran yang seperti sampah. Anak-Anak yang
tidak disiplin dihukum bak seperti budak yang sedang dihajar oleh majikannya. Akupun
kena hukuman,karena teman-teman satu anggota dihukum semuanya kecuali 1 orang
anak.
Ternyata,
setelah semua selesai anak-anak yang mengikuti PPLK disuruh duduk dan menutup
matanya. Mereka semua diguyur habiz-habizan oleh panitia. Dan panitia
mengucapkan”Selamat kalian telah menjadi Mahasiswa Baru Angkatan 2015 ST3 TELKOM PURWOKERTO”. Semua Mahasiswa
bersuka cita merayakan keberhasilan mereka menjadi Mahasiswa Baru Telkom.
Namun,
aku belum bisa merayakan itu semua. Karena aku tahu bahwa aku belum bisa
mengenakan seragam Toga S1 Teknik Telekomunikasi yang aku impikan. Sepulang
PPLK, tetap aku merasa aku ada yang buntutin aku dari belakang. Acara PPLK
dilanjut pada tanggal 30 Septemeber 2015. Tepatnya Hari Minggu di Gor Satria
Purwokerto. Semua MABA berkumpul di sana.
Mungkin
ketika aku tiba di sana, akupun tetap merasa pusing. Ah ! tetapi aku tetap
bercanda ria bersama teman sekelompok aku. Kita semua membuat sebuah video yang
menggambarkan sikap tolong-menolong kepada setiap orang di sana. Tak terasa, waktu
acara di Gor telah selesai. Semua Panitia PPLK dan MABA kumpul di depan Kantor
PEMDA untuk selfie bersama dan diupolad ke Facebook.
Selesai
acara semua pulang ke rumah masing-masing. Ada yang ke rumah sendiri, maupun ke
rumah kost. Waktu demi waktu berjalan dengan begitu cepat. Aku tetap merasakan
kejanggalan pada diri aku. Terutama ketika aku pulang malam. Aku tiba-tiba
merasakan takut. karena dulu waktu aku jadi anggota Pencinta Alam aku tidak
pernah merasakan takut. Mungkin aku lama tidak beraktivitas di alam bebas lagi.
Benar ketika aku di jalan jantungku berdetak begitu kencang.
Semua
masalah itu sampai di puncaknya. Ketika Malam SCD tanggal 5 September 2015. Aku
merasa mual-pusing, padahal ketika aku berangkat dari rumah kost-kostan aku
merasa tenang-tenang aja. Ketika music berdendang begitu kencangnya akupun
merasakan pusingku tambah, tambah, dan tambah. Aku mendengarkan musik itu kayak
aku mendengarkan setan yang sedang mengalunkan musik-musik mistisnya.
Selesai
acara, semua anak-anak digiring ke Halaman Belakang kampus, untuk menerbangkan
lampion bersama. Suasana menjadi tenang dan terharu. Seakan semua mimpi dan
do’a diterbangkan untuk disampaikan ke sang Pencipta. Sepulang dari Kampus aku
tetap merasa pusing. Dan aku tetap merasakan semua itu adalah ulah dari Jin
yang selau membuntutin aku.
Hari
demi hari aku tahan rasa sakit itu. Suatu ketika aku bermimpi, bahwa aku
menikah dengan wanita gendut. Namun, aku malah justru tidak tahu nama dan
seperti apakah wujudnya. Aku bertanya kepada Mamah aku, Siapa dia ? “Beliau
malah justru menjawab : Dia adalah orang yang sering aku bawa main ke rumah
aku”. Pada hari Rabu,tanggal 9 September 2015 aku latihan Merpati Putih bersama-sama
tema seperguruan Telkom.
Paska
latihan, aku berkonsultasi semua, hal yang dialami pada diri aku. Alhamdulillah,
sang pelatih Maz Adit, dan adik-adik SMK TELKOM berhasil mengusir sang Jin
tersebut dengan mengguanakan Teknik Bentengan. Teknik tersebut berfungsi untuk
membentengi diri kita dari serangan roh-roh jahat. Aku bertanya, kepada sang
pelatih apa wujudnya. Dia menjawab sosoknya wanita,dan dia tidak sebesar
seperti apa yang aku imipikan.
Ketika
penyembuhan berlangsung, badanku terasa kaku. Dan suasana dan suara mistis
terasa pada diri aku. Setelah semua ritual berlangsung, Mas Adit selaku panitia
menceritakan bahwa semua jin-jin yang ada di belakang kampus yang sedang
dibangun berpindah ke depan. Gedung SMK TELKOM yang sedang dibangunpun juga
banyak sekali jin yang menunggunya.
Namun,
konon Jin yang ada di ST3 TELKOM cenderung sedikit. Terutama di Aula ST3. Karena
sering digunakan anak-anak MP untuk latihan bersama. Sehingga aura yang
dirasakan pun cenderung positif. Namun, bagaimanapun
semua hal yang aku ceritakan kembali pada diri masing-masing orang. Boleh ada
yang percaya, dan boleh ada yang tidak percaya.
Semua
kembali pada Tuhan. Dialah yang tahu segalanya. Khusus kepada Bapak Arif
tercinta. Cerita ini aku buat bukan untuk menakut-nakuti Pak Arif. Namun, semua
ini aku buat berdasarkan realita yang telah aku rasakan. Kemuadian aku juga
minta maaf jika cerita yang aku buat ada unsure-unsur kata-kata yang tidak
mengenakan.Sekian, dan Terima Kasih.
The casino site - Lucky Club
BalasHapusEnjoy slots and other games for fun at Lucky Club and enjoy the As luckyclub a part of our site, you can play on a wide range of different casino games. slots for fun.